Memilih Bahasa Pemrograman untuk
Pemula
Mereka
yang mulai tertarik dengan program di komputer dan bercita-cita menjadi
programer yang jago biasanya tertegun dan bingung. Kok banyak sekali bahasa
pemrograman yang ada? Tercatat ada: Pascal, Basic, C, Fortran, Java, C++, C#,
Python, Tcl, Tk, dan lain-lain. Pertanyaannya: bahasa pemrograman mana yang
paling baik dipelajari pertama kali? Persoalan ini akan tereliminasi jika
seseorang mulai mengenal bahasa pemrograman karena "terpaksa".
Misalnya, pelajar atau mahasiswa yang sudah diwajibkan oleh kurikulum untuk
mempelajari bahasa pemrograman tertentu.
Memulai
belajar pemrograman dengan menggunakan bahasa yang terlalu rumit dapat
menimbulkan frustrasi karena banyak sekali aturan dan kosa kata yang harus dikenal
sebelum bisa membuat program yang paling sederhana sekalipun. Beberapa poin
berikut ini dapat digunakan untuk mempertimbangkan bahasa pemrograman yang
cocok untuk belajar memprogram.
Fokus pada konsep pemrograman
Perlu
diingat bahwa untuk pemula, yang paling penting dipahami terlebih dahulu adalah
konsep pemrograman. Karena itu bahasa pemrograman untuk pemula harus
memungkinkan fokus kegiatan ke pemahaman konsep pemrograman ini. Tidak
disarankan memulai dengan bahasa pemrograman yang rumit aturannya, semisal C++.
Persoalan yang sederhana harus dapat diselesaikan dengan perintah-perintah
sederhana. Karena itu sebaiknya dipilih bahasa pemrograman yang mempunyai
sintaks dan semantik sederhana. Program dengan sintaks sederhana dapat
membangkitkan semangat untuk mencoba-coba: mencoba instruksi baru, alur program
baru, atau memecahkan persoalan baru.
Jangan berfokus pada bahasanya
Bahasa
pemrograman harus dipandang sebagai alat untuk memahami bagaimana persoalan
bisa diselesaikan dengan menggunakan program. Yang perlu dipelajari adalah
bagaimana permasalahan bisa diselesaikan dengan merancang alur program
(flowchart maupun algoritma) lalu menerapkannya dengan cepat ke baris-baris
program. Sekali lagi tidak disarankan menggunakan bahasa pemrograman yang rumit
karena akan memaksa seseorang mempelajari aturan bahasanya sehingga memecah
fokus belajar. Setelah konsep pemrograman dikuasai, akan mudah beralih ke
bahasa apapun sesuai kebutuhan. Di sini mungkin ada yang berkilah, mengapa
tidak sekali saja belajar? Yaitu belajar konsep sekaligus bahasanya sehingga
bisa langsung dipakai? Boleh saja dan bagus, jika Anda percaya diri dan mampu.
Perlu
diingat bahwa tidak cukup hanya menguasai satu bahasa pemrograman untuk
digunakan menyelesaikan semua persoalanan. Contohnya jika Anda bekerja di web
programming, sangat mungkin Anda harus berkutat dengan beberapa bahasa
sekaligus, misalnya: PHP atau asp, Java Script, dan SQL. Karena itu bersiaplah
mempelajari beberapa bahasa pemrograman di kemudian hari, namun di saat awal
ini cukuplah gunakan satu untuk menguasai konsep pemrogramannya. Perlu dicamkan
bahwa penguasaan konsep pemrogramanlah yang terutama membantu seseorang dapat
menyelesaikan masalah pemrograman dengan lebih cepat dan selebihnya karena
jenis bahasanya.
Bahasa yang terstruktur
Di
masa lalu ada bahasa pemrograman yang disebut BASIC (singkatan dari Beginners
All-purpose Symbolic Instruction Code - Kode instruksi simbolik multifungsi
untuk pemula). Bahasa pemrograman ini cukup bagus bagi pemula karena cukup
mudah. Namun BASIC kurang terstruktur. BASIC tidak mengenal function, sehingga
sulit digunakan menyelesaikan persoalan yang relatif kompleks sehingga sudah
ditinggal sejak lama.
Mengenal struktur data dan objek
Banyak
persoalan dapat diselesaikan dengan lebih mudah jika program menggunakan data
terstruktur. Program yang mengakses rekaman basis data merupakan salah satu
contoh gamblang. Jadi harus dipilih bahasa pemrograman yang mengenal struktur
data. Bahasa pemrograman modern harus dapat digunakan memprogram dengan mengggunakan
pendekatan berorientasi objek (object oriented programming - OOP), misalnya
mengenal abstraction, encapsulation dan inheritance. Namun penerapan OOP berada
pada tingkat advance dari teknik pemrograman, sehingga dapat disisihkan sebagai
kriteria bahasa pemrograman untuk pemula.
Jangan memulai dengan bahasa pemrograman visual
Sebuah
objek visual merupakan turunan dari objek atau class yang sudah dibuat
(pre-defined) di dalam bahasa pemrograman tersebut. Objek visual mempunyai
banyak sekali property dan method bawaan. Jadi sebelum mulai memprogram, Anda
sudah harus tahu berbagai property dan method tadi, Anda terpaksa belajar
banyak tentang bahasa pemrogramannya bukan konsep menyelesaikan masalah dengan
program. Fokus belajar akan terpecah.
Multiple platform
Hal
yang juga penting dalam memilih bahasa pemrograman adalah dukungan
multiple-platform, dapat dijalankan di berbagai sistem operasi (Windows, Linux,
Mac, dll). Dengan demikian, ketersediaan perangkat lunak pendukung tidak
menjadi masalah selama proses belajar.
Kompailer atau Interpreter?
Di
masa lalu, terjadi "perang" memilih interpreter dan kompailer yang
kemudian dimenangkan oleh kompailer karena interpreter (yang populer waktu itu
adalah BASIC) dianggap mempunyai banyak kekurangan. Kompailer dianggap lebih
unggul karena dapat menghasilkan kode mesin yang bisa dijalankan dengan cepat
oleh komputer. Pascal dalam waktu lama dijadikan rekomendasi untuk dipakai
untuk belajar bagi pemula. Pada masa kini, terdapat berbagai aplikasi yang
menggunakan interpreter dan terdapat wilayah aplikasi yang sebaiknya
menggunakan kode yang dikompail.
Bahasa
scripting, yang nota bene dijalankan oleh interpreter, sangat populer untuk
pemrograman web. Kita mengenal asp dan php, juga Java Script - semuanya
dijalankan dengan interpreter. Java sendiri merupakan kompailer yang
membangkitkan kode antara. Kode antara ini tidak langsung bisa dijalankan di
komputer target, tapi harus dijalankan menggunakan interpreter. Beberapa
perangkat lunak teknikal, seperti MatLab, merupakan interpreter dan dapat
digunakan menjalankan script m-file. Pada masa kini, perang dingin interpreter
dan kompailer sudah usai, keduanya sama baiknya untuk dipelajari dan mempunyai
wilayah aplikasi yang cocok untuk masing-masing.
Pragmatik
Tentu
saja! Target akademik yang ingin dicapai dalam belajar adalah penguasaan ilmu.
Saat mempelajari konsep pemrograman, perlu dipertimbangkan apakah bahasa
pemgrograman yang digunakan akan bermanfaat di kemudian hari, misalnya untuk
kerja di bidang TI. Jadi bahasa pemrograman yang dipilih haruslah cukup
populer.
Dukungan IDE?
Untuk
membuat program dalam skala produksi, dukungan IDE (Integrated Development
Environment) sangat penting. Ini berlaku terutama untuk kompailer. IDE sangat
membantu dalam proses debugging, misalnya karena ada dukungan breakpoint,
trace, watch, dan lain-lain. Namun untuk awal belajar IDE tidak mutlak
diperlukan.
Kesimpulan
Berdasarkan
kriteria-kriteria di atas, menurut hemat kami, dua bahasa pemrograman berikut
ini cocok untuk pemula: C untuk kompailer dan python untuk interpreter. Kedua
bahasa pemrograman ini memenuhi hampir semua kriteria di atas. Bahasa C dapat
disebut standar industri. Banyak komponen sistem operasi dibuat dengan C.
Bahkan aplikasi pada sistem embedded dan mobile device banyak dibangun dengan
C. Python mempunyai sintaks sederhana namun powerful. Di dunia FOSS, python
sangat populer karena banyak digunakan sebagai komponen sistem operasi
GNU/Linux.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar